**Melintasi Batas: Jejak Misi Inspiratif Elim Go Ministry di Kalimantan Barat**
Ada kisah-kisah yang tak terungkap di balik gemerlap kota-kota besar, yang menghela nafas kehidupan di daerah terpencil. Cerita tentang semangat kemanusiaan dan pengabdian tulus, seperti yang kita temukan dalam perjalanan mengejutkan Elim Go Ministry ke pedalaman Kalimantan Barat.
17 Agustus, sehari yang penuh makna bagi bangsa Indonesia, juga menjadi langkah awal bagi tim Elim Go Ministry. Tidak hanya merayakan kemerdekaan di Bandara Pontianak, mereka juga merayakan semangat untuk mendedikasikan waktu dan tenaga dalam misi kecil nan hebat ini. Singkawang menjadi pelukan pertama dalam perjalanan mereka, menghadirkan pesona dan kehangatan tanah Kalimantan.
Hari kedua, di antara jalan-jalan yang berliku, Darit menjadi tempat dimana hati bertemu hati. Dengan penuh semangat dan kerendahan hati, tim diterima oleh warga Jemaat GPII Darit yang menganggap kedatangan mereka sebagai berkah atau sukacita tersendiri bagi jemaat disana. Sebuah KKR tak terlupakan mengikat mereka dalam pengalaman spiritual bersama, sebuah kisah tentang persatuan yang abadi. Namun, perjalanan tak berhenti di situ.
Hari ketiga membawa mereka ke Manur, sebuah tempat yang meminta perjuangan ekstra dalam perjalanan. Tetapi bukankah hidup selalu tentang perjuangan dan hadiah yang ditemukan di dalamnya? Di Manur, mereka melihat kerinduan warga untuk berkumpul, dan sebuah KKR yang menggugah jiwa menambah lapisan baru dalam kisah ini. Dalam setiap langkah, tim ini tidak hanya berbagi harapan, tetapi juga menemukan inspirasi. Dalam perjalanan kembali ke Pontianak, seseorang mencari kesejukan dalam secangkir kopi dan cerita, tercermin seperti saat mereka mampir di rumah seorang Pendeta di tengah perjalanan pulang, mereka mengerti bahwa kehidupan ini adalah tentang pertemuan-pertemuan tak terduga.
Hari terakhir, dengan hati yang berat, tim bersiap untuk meninggalkan jejak mereka di Kalimantan Barat. Tidak ada perjalanan yang tanpa hambatan, walaupun sempat menikmati delay pesawat hampir 5 jam sejak jadwal semula, tapi semangat mereka tetap membara. Sesampainya di Bandara Soekarno-Hatta, mereka langsung bergegas untuk bergabung dengan jemaat Elim di Slipi, menggabungkan perayaan kemerdekaan dengan kisah inspiratif pelayanan mereka. Dalam momen ini, perjalanan mereka merangkum makna sesungguhnya dari misi kemanusiaan – memperluas batas kepedulian dan pengabdian.
Elim Go Ministry mungkin kembali ke Jakarta, tetapi jejak mereka berlanjut di Kalimantan Barat. Dalam setiap senyuman yang mereka berikan, dalam setiap doa yang mereka panjatkan, ada semacam keajaiban yang melingkupi. Dengan begitu banyak yang telah mereka berikan, jejak mereka tidak hanya meninggalkan jejak pada tanah, tetapi juga dalam hati setiap individu yang bertemu dengannya.
Ini adalah kisah tentang keberanian mengatasi tantangan, tentang kebaikan yang tak mengenal batas geografis. Elim Go Ministry telah melampaui wilayah fisik, menggenggam tangan-tangan dan menghangatkan hati yang tersembunyi jauh di pedalaman Kalimantan. Di balik semua itu, ada kebahagiaan sejati dalam berbagi, dan sebuah keyakinan bahwa setiap tindakan kecil membawa perubahan besar.
Saat mereka menutup bab perjalanan ini, mereka membuka halaman baru dalam perjalanan pelayanan mereka. Dalam jejak mereka, ada cerita-cerita yang terus berkembang, cerita-cerita tentang kemanusiaan, cinta, dan harapan. Dan meskipun kita tidak tahu apa yang akan **datang, satu hal yang pasti: semangat Elim Go Ministry akan terus membara, membawa terang di tempat-tempat yang paling gelap, dan membantu kita semua mengingatkan bahwa tindakan kecil bisa membuat perbedaan besar. (yem)